CLOUD COMPUTING


KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)


PengertianKomputasiawan (Cloud Computing) dari 3 sumber yaitu :
1.      Komputasiawan (Cloud Computing)adalah dimana informasi secara permanen tersimpan pada server di internet dan tersimpan secara sementara di computer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, computer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Cloud Computing (Komputasiawan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud)adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasiawan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan computer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagaisuatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalamawan) tanpamengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. 



2.      Pengertian Cloud Computing – Komputasi awan atau Cloud Computing merupakan teknologi terkini dimana user dapat mengunakan produk / service dengan berbasis internet. Sebenarnya Cloud Computing / Komputasi Awan terdiri dari banyak pusat-pusat pengolahan data center yang terdiri dari perangkat kecil yang disusun sedemikian rupa dalam jumlah yang besar untuk diakses dengan teknologi internet.
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), sebuah system dapat dikatakan Cloud Computing / Komputasi Awan bilamemenuhi 5 karak teristik dibawah ini :
a)    Resource Pooling adalah sumber daya bias berupa storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb. Yang disediakan oleh penyedia service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user (multi-tenant).
b)   Broad Network Access atau Luas Jaringan Akses yang memungkinkan penguna service dapat mengakses melalui perangkat seperti smartphone, laptop, tablet, workstation, dsb.
c)    Measured Service merupakan layanan monitoring yang disediakan oleh provider service yang memungkinkan penguna service Cloud Computing / Komputasi Awan untuk memonitoring resources, seperti bandwidth, kapasitas, proses yang sedang berjalan, dsb.
d)   Rapid Elasticity yang berarti kapasitas layanan service dapat dinaikan atau diturunkan setiap saat dengan mudah dan bebas.
e)    Self Service, diharapkan penguna service dapat secara  mandiri untuk mengkonfigurasi layanan  Cloud Computing / Komputasi Awan secara mandiri tanpa harus berinteraksi dengan pihak cloud provider.

3.      Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasiberbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumberdaya, perangkat lunak dan data pada computer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengancara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”
Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Kalau listrik bias seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila sebuah perusahaan membutuh kanaplikasi CRM (Customer Relationship Management). Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi CRM, Membeli hardware server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut? Disinilah cloud computing berperan. Penyediajasa cloud computing seperti Microsoft, telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan tadi. Mereka tinggal menghubungi penyedialayanan (dalam hal ini, Microsoft), “menyambungkan” perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam halini, melalui Internet), dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per bulan (atau per tahun, tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.
http://itmove.files.wordpress.com/2011/06/ilustrasi-cloud2-g1.jpg?w=490Agar lebih mudah membayangkannya, silahkanlihat ilustrasi pada Gambar 1
.

Kelebihan Cloud Computing
Dari semua penjelasan di atas, apa sebenarnya kelebihan dari Cloud Computing, terutama bagi dunia bisnis? Berikut beberapa di antaranya:

Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup).Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.
Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun kedepan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.

Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX).Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX).Jadi, sama persis dengan biayautilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.

Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan.Perhatikan Gambar 2 di bawah untuk melihat beberapa scenario kebutuhan bisnis.
Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar – datar saja.
Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode dimana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan.
Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti.
Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.
http://itmove.files.wordpress.com/2011/06/karakteristik-cloud2-g2.jpg?w=490&h=323Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu – waktu tertentu setiap tahun.




[Gambar 2: Beberapa scenario kebutuhan bisnis.]

Tanpa layanan cloud computing, keempat scenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat – saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.

Fokus padaBisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat focus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat focus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedang kan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.

Kesimpulan
Cloud computing sudah hadir saat ini, termasuk di Indonesia.Jadi, cloud computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI.
Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang memang harus dilakukan secara on-premise, walaupun terdapat juga layanan yang menjadi sangat efisien bila dilakukan dengan cloud computing. Beberapa jenis layanan bahkan dapat dilakukan secarabersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi tersebut.
Oleh karena itu, carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagi kebutuhan anda. Kesuksesan penggunaan cloud computing akan sangat ditentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagi pelanggan.

Sumber:   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar